Technologue.id, Jakarta - Aplikasi video singkat TikTok kembali mendapat ancaman pencekalan dari pemerintah Amerika Serikat. Salah seorang anggota parlemen dari partai Demokrat, Senator Colorado Michael Bennet, mengirim surat ke Apple dan Google untuk melarang TikTok dari toko aplikasi masing-masing.
Dalam surat tersebut, Bennet mengatakan bahwa "TikTok, dalam bentuknya saat ini, (adalah) ancaman yang tidak dapat diterima terhadap keamanan nasional Amerika Serikat."
Surat yang ditujukan kepada CEO Apple Tim Cook dan CEO Google Sundar Pichai itu mengulangi banyak poin yang sama, seperti yang telah diajukan oleh anggota parlemen lain yang berusaha melarang peredaran aplikasi tersebut.
Baca Juga:
Menanti Bos TikTok Klarifikasi Tuduhan Spionase Pengguna AS
Secara khusus, Bennet mengemukakan kemungkinan bahwa perusahaan induk TikTok, ByteDance menggunakan pengaruhnya untuk memajukan kepentingan pemerintah China.
"Seperti kebanyakan platform media sosial, TikTok mengumpulkan data yang luas dan canggih dari penggunanya, termasuk sidik wajah dan suara," tulis Bennet.
"Tidak seperti kebanyakan platform media sosial, TikTok menimbulkan masalah unik karena undang-undang Tiongkok mewajibkan ByteDance, perusahaan induknya yang berbasis di Beijing, untuk 'mendukung, membantu, dan bekerja sama dengan pekerjaan intelijen negara.'"
TikTok sendiri telah lama menyangkal tudingan tersebut, dan telah berusaha untuk meminimalisir hubungannya dengan China.
"Sayangnya, surat Senator Bennet hampir sepenuhnya bergantung pada pelaporan yang menyesatkan tentang TikTok, data yang kami kumpulkan, dan kontrol keamanan data kami," kata juru bicara TikTok Brooke Oberwetter dalam sebuah pernyataan.
"Itu juga mengabaikan investasi besar yang telah kami lakukan melalui Texas Project—sebuah rencana yang dinegosiasikan dengan pakar keamanan nasional terkemuka negara kami—untuk memberikan jaminan tambahan kepada komunitas kami tentang keamanan data mereka dan integritas platform TikTok," ujar Oberwetter.
Baca Juga:
Waspada, Aplikasi TikTok di Android Punya Celah Keamanan Serius
TikTok telah menghabiskan dua tahun terakhir untuk bernegosiasi dengan Komite Penanaman Modal Asing di Amerika Serikat (CFIUS) untuk mengamankan posisinya agar terus beroperasi di AS.
Perusahaan teknologi itu juga telah menjalin kerja sama dengan Oracle untuk melindungi data pengguna AS sekaligus meredam kekhawatiran regulator AS. CEO TikTok Shou Zi Chew dijadwalkan untuk bersaksi pada sidang Kongres pertamanya bulan depan.
Di sisi lain, Apple dan Google belum menanggapi permintaan yang dilayangkan oleh senator Bennet.