Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Pemerintah AS Tegas Larang Qualcomm dan Intel Jual Chip ke Huawei
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat semakin memperketat pembatasan ekspor terhadap Huawei. Baru-baru ini, Departemen Perdagangan AS telah mencabut lisensi yang mengizinkan Qualcomm dan Intel untuk menjual semikonduktor ke Huawei Technologies.

Dilansir dari Reuters (8/5/2024), jika laporan ini akurat, kemungkinan besar Huawei tidak akan dapat menggunakan chip dari Qualcomm atau Intel di masa mendatang. Yang tentu akan memengaruhi Huawei dalam memproduksi laptop dan smartphone 4G.

Departemen Perdagangan AS mengonfirmasi penarikan "lisensi tertentu" untuk ekspor ke Huawei, tetapi menolak untuk memberikan informasi lebih lanjut. Pemerintahan Demokrat telah mendapat tekanan untuk berbuat lebih banyak untuk menghentikan Huawei dan perusahaan teknologi China lainnya setelah adanya tanda-tanda kemajuan dalam pengembangan semikonduktor negara tersebut.

Baca Juga:
Meski Dijegal, Huawei Diam-diam Danai Penelitian Akademis di AS

“Kami telah mencabut izin tertentu untuk ekspor ke Huawei,” kata Departemen Perdagangan dalam sebuah pernyataan, namun menolak menyebutkan secara spesifik izin mana yang telah dicabut.

Langkah ini dilakukan setelah bulan lalu Huawei merilis laptop berkemampuan AI pertama dari perusahaan, yakni MateBook X Pro yang ditenagai oleh prosesor Intel Core Ultra 9 baru. Peluncuran laptop ini mendapat kecaman dari anggota parlemen Partai Republik, yang mengatakan bahwa hal tersebut memberi kesan bahwa Departemen Perdagangan telah memberikan lampu hijau kepada Intel untuk menjual chip tersebut ke Huawei.

Kebijakan baru Departemen Perdagangan ini terjadi setelah adanya tekanan dari kelompok garis keras Partai Republik Tiongkok di Kongres yang mendesak pemerintahan Biden untuk mengambil tindakan lebih keras demi menggagalkan bisnis Huawei.

“Tindakan ini akan meningkatkan keamanan nasional AS, melindungi kecerdikan Amerika, dan mengurangi kemampuan Komunis Tiongkok untuk memajukan teknologinya,” kata Elise Stefanik, anggota Kongres dari Partai Republik, dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga:
PLN Gandeng Huawei, Perkuat Pondasi Digital untuk Transisi Energi

Di sisi lain, Pemerintah China mengecam aturan pembatasan ekspor ini mengingat Huawei masih bergantung pada chip Intel untuk memberi daya pada laptopnya. Serta dapat merugikan pemasok AS yang berbisnis dengan perusahaan tersebut.

“Tiongkok dengan tegas menentang Amerika Serikat yang terlalu memaksakan konsep keamanan nasional dan menyalahgunakan kontrol ekspor untuk menekan perusahaan Tiongkok tanpa pembenaran,” kata Kementerian Luar Negeri Tiongkok dalam sebuah pernyataan.

Seperti diketahui, Huawei telah dijegal dalam aturan pembatasan perdagangan AS selama beberapa tahun terakhir. Hal ini dimulai pada tahun 2019 ketika Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang menyatakan keadaan darurat nasional dan melarang perusahaan AS untuk menggunakan peralatan telekomunikasi yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki risiko keamanan nasional.

SHARE:

Skolla Ciptakan Inovasi Omni Learning untuk Capai Pendidikan Berkualitas

Analis: PPN 12% Jadi Pukulan Telak untuk Industri Smartphone