Technologue.id, Jakarta - Teknologi kecerdasan buatan atau AI membantu dalam hal bisnis salah satu operator telekomunikasi di Indonesia, XL Axiata. Perusahaan sadar bahwa kecepatan respons terkait komplain customer sebagaimana yang ditawarkan AI bisa mendorong tingkat kepuasan pelanggan.
“XL memulai perjalanan AI di tahun 2020. Yang mendorong untuk mulai AI dan Machine Learning ini, ada dua hal. Yang pertama dari sisi produktivitas dan yang kedua dari kacamata customer experience,” ujar Direktur & Chief Enterprise Business and Corporate Affairs Officer XL Axiata, Yessie D. Yosetya dalam acara Tech Talk yang berlangsung di Gedung B.J Habibie kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Jakarta dengan mengusung tema “AI Ethics” pada 23 November 2023.
Baca Juga:
Huawei Watch Fit SE Meluncur dengan Harga Rp800 Ribuan, Intip Fiturnya
Yessie meyakini bahwa kemajuan teknologi seharusnya membantu pihaknya untuk meningkatkan produktivitas dan menghadirkan pengalaman hingga perjalanan penggunaan jauh lebih baik. AI juga membantu pihaknya untuk menindaklanjuti dialog secara lebih detail. Tugasnya membantu mengevaluasi permasalahan dari keluhan yang disampaikan pengguna, misalnya soal aplikasi.
Berkat AI, XL Axiata menyebut berhasil memangkas biaya dan mengalami peningkatan trafik secara signifikan, yakni sebesar 70 persen.
Menerapkan strategi peralihan digital yang tepat dengan memanfaatkan teknologi AI merupakan kunci kesuksesan dalam mengelola bahkan mengurangi biaya.
Dalam kesempatan yang sama, President Director IBM Indonesia, Roy Kosasih menyebut teknologi Artificial Intelligence (AI) kini telah menjadi tren yang tidak hanya merupakan keinginan, tapi kebutuhan dan kepastian bahwa setiap perusahaan atau organisasi dunia, termasuk Indonesia, harus menggunakannya.
Baca Juga:
Elon Musk Bertemu Presiden Israel Isaac Herzog di Tengah Gencatan Senjata
“Kami yakin AI tidak hanya membantu pertumbuhan ekonomi dan GDP suatu negara, tapi juga kemampuan individu dari banyak pelaku bisnis untuk berkompetisi. Maka kualitas atau kemampuan SDM dalam memanfaatkan AI menjadi sangat penting,” ujarnya.
Soal kepopuleran Generative AI, IBM menyebut teknologi ini dapat membawa sejumlah manfaat untuk perusahaan, termasuk meningkatkan otomasi pada lini produksi di perusahaan. AI Generatif akan memiliki potensi besar untuk bisa menciptakan kemampuan baru, meningkatkan produktivitas serta banyak efisiensi, yang turut mendapatkan dukungan dari pemerintah Indonesia.