Technologue.id, Jakarta - Escherichia coli (E. coli), bakteri patogen yang kerap dibenci banyak orang karena kemampuannya menimbulkan penyakit, kini diketahui memiliki manfaat yang luar biasa.
Baru-baru ini ditemukan bahwa bakteri tersebut digunakan untuk penemuan antibodi baru melalui rekayasa bersama teknologi Artificial Intelligence (AI).
Baca Juga:
Wanita Telan AirPods, Dipikir Obat Pereda Nyeri
Data organisme E. coli dikumpulkan yang kemudian dibangun menjadi sebuah model AI generatif untuk menciptakan sebuah antibodi yang benar-benar baru. Terobosan ini dipimpin oleh Absci, sebuah perusahaan pembuatan obat AI terkemuka di dunia.
Sean McClain, selaku CEO Absci menuturkan bahwa masyarakat masih memandang negatif bakteri ini, padahal E. coli justru menjadi pahlawan kesehatan pada masa sekarang.
Salah satu tantangan dalam pengembangan antibodi adalah sifatnya yang harus selalu dibuat dalam organisme hidup seperti sel mamalia. Dengan memanfaatkan E. coli dalam industri obat ini, jumlah antibodi yang dapat dibuat bisa lebih banyak.
Baca Juga:
Peneliti Temukan Obat Potensial Sembuhkan COVID-19 Hanya Dalam 2 Hari
McClain juga menambahkan bahwa penemuan baru ini mempercepat pengerjaan sebuah antibodi. Sebelumnya untuk sampai tahap uji klinis membutuhkan waktu hingga lima tahun, tetapi dengan bantuan teknologi AI pengerjaannya cukup dengan waktu 18 hingga 24 bulan.