"Ekspansi strategis ini mencerminkan komitmen untuk tidak hanya melacak dan menetralisir ancaman, namun juga memelopori pengembangan tindakan pencegahan dalam lanskap operasi siber yang didukung AI yang terus berkembang," ujar Microsoft.
Edisi Cyber Signals kali ini berbagi wawasan tentang bagaimana pelaku ancaman menggunakan AI untuk menyempurnakan serangan mereka. Meskipun motif dan kecanggihan pelaku ancaman berbeda-beda, mereka memiliki tugas yang sama ketika melancarkan serangan seperti pengintaian, pengkodean dan pengembangan malware.
"Kami menggunakan beberapa metode untuk melindungi diri dari jenis ancaman siber ini, termasuk deteksi ancaman yang didukung AI untuk mendeteksi perubahan dalam cara penggunaan sumber daya atau lalu lintas di jaringan, analisis perilaku untuk mendeteksi proses masuk yang berisiko dan perilaku yang tidak wajar, model pembelajaran mesin untuk mendeteksi proses masuk yang berisiko dan malware," tutur Microsoft.
Baca Juga:
Google Bocorkan Pengembangan Android 15, Peningkatannya Sedikit
Sebagai informasi, teknologi membawa kemampuan baru dan juga risiko baru. AI bukan sekedar alat namun merupakan perubahan paradigma dalam keamanan siber. Hal ini memberdayakan para penggunanya untuk bertahan melawan ancaman siber yang canggih dan beradaptasi dengan lanskap ancaman yang dinamis.
"Dengan memanfaatkan AI, kami dapat membantu memastikan masa depan yang aman bagi semua orang," tutup Microsoft.