Technologue.id, Jakarta – Sebagai salah satu vendor smartphone terbesar, bukan berarti Samsung tak mengalami kesulitan yang berarti untuk memproduksi perangkatnya. Dan ini terjadi di salah satu pabriknya yang berada di wilayah di Tiongkok. Mengutip dari GSMArena.com (13/08/2018), Samsung baru saja melakukan penutupan terhadap salah satu dari dua pabrik smartphone yang ada di Tiongkok, tepatnya di wilayah Tianjin. Bukan tanpa alasan, hal tersebut dilakukan lantaran semakin lambatnya angka pertumbuhan Samsung di wilayah tersebut.
Baca juga:
Samsung Jor-joran Investasi untuk Teknologi Masa Depan, Sebanyak Apa?
Tak cuma itu, pangsa pasar smartphone Samsung di wilayah tersebut juga mengalami penurunan menjadi sekitar 1 persen. Padahal, tadinya mereka bisa mempertahankannya pada angka 20 persen selama 5 tahun terakhir. Penjualan smartphone Samsung sendiri tergerus oleh beberapa pemain lokal di wilayah tersebut, seperti Huawei dan Xiaomi.Baca juga:
Hands-on Samsung Galaxy Note 9, Ternyata Ini Bedanya dengan Note 8
Di sisi lain, Samsung juga tengah mengalami tekanan lantaran menurunnya pertumbuhan profit per kuartal. Ini dikarenakan semakin banyak kompetitior yang menghadirkan smartphone murah namun sarat fitur. Oleh karena itu, mereka pun menurunkan jumlah produksi smartphone.Baca juga:
Galaxy Note 9 Kemahalan? 5 Gawai Ini Berbaterai Jumbo dan Lebih Murah!
Hingga saat ini, pabrik smartphone Samsung di Tianjin sendiri hanya mampu memproduksi 36 juta unit per tahunnya. Sedangkan pabrik yang di Huizhou dan Vietnam masing-masing bisa memproduksi 72 juta unit dan 240 juta unit per tahunnya.