Bayangkan sebuah pesawat yang bisa terbang lima kali kecepatan suara tanpa meninggalkan jejak karbon. Atau plastik yang terbuat dari rumput laut dan bisa terurai alami. Kedengarannya seperti fiksi ilmiah? Inilah kenyataan yang sedang dibangun oleh startup Australia dan Selandia Baru dengan dana segar lebih dari $113 juta.
Ekosistem startup di kawasan Australasia sedang mengalami momentum luar biasa. Dalam seminggu terakhir, delapan perusahaan rintisan dari berbagai sektor berhasil mengumpulkan pendanaan signifikan, membuktikan bahwa inovasi tidak mengenal batas geografis. Dari Brisbane hingga Perth, Melbourne hingga Auckland, para founder ini tidak hanya mengejar profit, tetapi juga menyelesaikan masalah global yang mendesak.
Yang menarik, pendanaan ini datang dari berbagai sumber—mulai dari pemerintah Australia melalui National Reconstruction Fund Corporation, venture capital internasional, hingga yayasan filantropi seperti Gates Foundation. Ini menunjukkan kepercayaan yang tinggi terhadap potensi teknologi yang dikembangkan di wilayah ini. Seperti yang terjadi pada kolaborasi investasi antara Telkom Indonesia dan Australia di startup Asia Tenggara, sinergi internasional menjadi kunci percepatan inovasi.
Hypersonix: Revolusi Penerbangan Ramah Lingkungan dengan $46 JutaStartup aerospace asal Brisbane, Hypersonix Launch Systems, memimpin dengan pendanaan Series A senilai $46 juta. Yang membuatnya spesial? Ini merupakan investasi pertama National Reconstruction Fund Corporation (NRFC) di sektor pertahanan Australia, dengan kontribusi $10 juta.
Pesawat hipersonik bertenaga hidrogen yang dikembangkan Hypersonix bukan sekadar mimpi. Dengan kemampuan terbang lima kali kecepatan suara dan zero carbon emission, teknologi ini berpotensi mengubah wajah transportasi dan pertahanan global. David Gall, CEO NRFC, menegaskan pentingnya investasi ini: "Kami melihat potensi besar dalam mendukung perusahaan dan inovasi Australia yang membangun kemampuan berdaulat sambil menjangkau pasar global."
Pendanaan ini dipimpin oleh High Tor Capital asal Inggris, dengan partisipasi dari Queensland Investment Corporation, Saab dari Eropa, dan investor space-tech Polandia RKKVC. Kolaborasi internasional semacam ini mencerminkan bagaimana kunjungan kolaboratif ke Australia bisa menghasilkan sinergi bisnis yang powerful.
ENA Respiratory: Terapi Semprot Hidung Universal dengan $34 JutaDi tengah ancaman pandemi yang terus berevolusi, ENA Respiratory menawarkan solusi elegan. Startup biotech Melbourne ini mengumpulkan $34 juta dalam Series B untuk mengembangkan INNA-051—semprot hidung "virus-agnostic" yang mendukung pertahanan alami tubuh terhadap berbagai infeksi pernapasan.
Christophe Demaison, CEO ENA Respiratory, menjelaskan urgensi terapi ini: "Di Australia, sekitar satu dari empat orang hidup dengan kondisi kronis yang meningkatkan risiko komplikasi dari infeksi virus pernapasan umum seperti influenza, COVID-19, RSV, dan flu biasa."
Pendanaan dipimpin oleh investor existing Brandon Capital dan Uniseed, dengan partisipasi Stoic Venture Capital dan yang tak kalah penting—Gates Foundation. Keikutsertaan yayasan milik Bill Gates ini menunjukkan betapa promising-nya teknologi yang dikembangkan startup Australia ini.
Baca Juga:
Masalah polusi plastik global menemukan penantang tangguh dari Perth. Uluu, startup material berkelanjutan, mengumpulkan $16 juta dalam Series A untuk teknologi yang mengubah rumput laut menjadi alternatif alami plastik.
Dengan proses fermentasi canggih, Uluu memproduksi polyhydroxyalkanoates (PHAs) dari rumput laut yang kemudian bisa digunakan oleh manufacturer packaging dan tekstil. Yang menarik, mereka sudah membuktikan konsepnya melalui kolaborasi dengan Quiksilver untuk membuat wax scraper papan selancar dan dengan Papinelle untuk button piyama mewah.
Pendanaan dipimpin oleh Burda Principal Investments asal Jerman, dengan continued support dari Main Sequence. Dana ini akan digunakan untuk membangun fasilitas komersial yang mampu memproduksi 10 ton material PHA per tahun—langkah signifikan menuju skalasi solusi ramah lingkungan.
Human Health: Platform Perawatan Pasien Global dengan $8.5 JutaDuet founder Kate Lambridis dan Georgia Vidler—yang sebelumnya bertemu di Canva—kembali menunjukkan taring dengan pendanaan $8.5 juta untuk Human Health. Platform care management ini telah digunakan oleh lebih dari 200,000 pasien di AS, Inggris, Kanada, dan beyond, dengan 40,000 health actions tercatat setiap harinya.
Lambridis menggambarkan Human Health sebagai "the missing layer between patients and medicine"—platform yang belajar dari pengalaman dan perawatan pasien. Pendanaan ini dipimpin oleh LocalGlobe dari Inggris, dengan dukungan investor existing termasuk Airtree dan Skip Capital.
Yang patut dicatat, pada 2022 mereka mencatatkan rekor seed round terbesar untuk startup Australia yang didirikan seluruhnya oleh perempuan—$10.15 juta. Prestasi ini sejalan dengan semangat penghargaan Australia Awards yang diraih startup Indonesia Titipku.com, menunjukkan bahwa talenta perempuan di tech scene semakin diakui.
Startup Lain yang Patut DiperhatikanSelain empat startup di atas, masih ada empat perusahaan lain yang berhasil mengumpulkan pendanaan signifikan:
SecurePII dari Melbourne meraih $5 juta untuk solusi compliance dan privasi data cloud-native. Yang unik, founder Jason Thals, Haydn Faltyn, dan Bill Placke mendeskripsikan diri mereka sebagai "skiers, mountain climbers, soccer players, cyclists, marathon runners, campers, golfers, paragliders and travellers" yang juga ahli di cloud communications.
Huckleberry dari Selandia Baru mengumpulkan $1.84 juta untuk platform feedback berbasis suara yang augmented AI. Platform ini membuat proses feedback terasa seperti berbicara dengan AI executive coach pribadi—jauh dari survey panjang yang membosankan.
StrongRoom AI, startup software farmasi, mendapatkan $1.2 juta dalam fase repositioning setelah melalui proses hukum yang kompleks. Pendanaan ini datang dari pemilik farmasi individu, investor healthcare private, hingga operator aged care dan rumah sakit.
Terakhir, Tala Thrive mengungkap pendanaan pre-seed $500,000 untuk layanan mental health yang culturally responsive. Startup yang sedang memindahkan operasinya kembali ke Melbourne ini menghubungkan klien dengan terapis dan coach yang memahami latar belakang budaya, bahasa, dan lived experiences mereka.
Dengan total lebih dari $113 juta yang dikumpulkan dalam seminggu, startup Australia dan Selandia Baru membuktikan bahwa mereka bukan sekadar follower dalam inovasi global, tetapi leader yang menciptakan solusi untuk masalah paling pressing di dunia. Dari penerbangan berkelanjutan hingga kesehatan mental yang inklusif, setiap startup ini membawa misi yang lebih besar dari sekadar profit—mereka membawa perubahan.