
Pernahkah Anda melihat tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan? Di dunia bisnis, harga $14 miliar untuk sebuah platform media sosial dengan 170 juta pengguna aktif di Amerika Serikat, pendapatan $16 miliar per tahun, dan pengaruh budaya yang masif terdengar seperti mimpi di siang bolong. Namun, inilah angka yang dilemparkan dalam rencana pengambilalihan TikTok oleh kepentingan AS—sebuah angka yang membuat banyak analis menggaruk-garuk kepala.
Latar belakangnya adalah UU yang ditandatangani Presiden Joe Biden pada 2024, yang memaksa ByteDance, perusahaan China pemilik TikTok, untuk melepas kendali atas operasi TikTok di AS kepada pemilik dan operator non-China. Pilihan lainnya adalah penutupan total. Situasi ini menciptakan sebuah dilema politik dan bisnis yang kompleks, dimana nilai sebuah aset tidak lagi ditentukan oleh pasar bebas, melainkan oleh tekanan geopolitik.
Lalu, bagaimana mungkin TikTok AS dihargai hanya $14 miliar? Bocoran terbaru dari Bloomberg memberikan petunjuk krusial yang mungkin memecahkan teka-teki ini. Laporan tersebut mengindikasikan bahwa meskipun ByteDance secara resmi hanya akan memegang 20% saham di perusahaan TikTok AS yang baru, mereka diatur akan menerima setidaknya 50% dari keuntungan platform tersebut. Pembayaran ini akan dilakukan melalui kombinasi biaya lisensi dan distribusi laba. Dengan kata lain, angka $14 miliar mungkin bukanlah gambaran utuh dari nilai pertukaran yang sebenarnya.
Membongkar Illusi: $14 Miliar vs Realitas PasarMari kita bandingkan angka $14 miliar ini dengan realitas pasar. Snap, platform media sosial dan pesan, saat ini dinilai investor sekitar $14 miliar juga. Perbedaannya? Nilai $14 miliar untuk Snap mencakup seluruh bisnisnya secara global. Sementara TikTok AS, dengan basis pengguna yang sangat besar dan loyal di pasar iklan premium terbesar di dunia, seharusnya memiliki nilai yang jauh lebih tinggi. Pada 2023 saja, TikTok dilaporkan menghasilkan pendapatan $16 miliar khusus dari AS. Artinya, valuasi $14 miliar ini menempatkan TikTok AS pada kelipatan harga-pendapatan di bawah 1x—sebuah angka yang sangat janggal untuk perusahaan teknologi. Sebagai perbandingan, Snap diperdagangkan sekitar 2.5x pendapatannya, Pinterest sekitar 6x, dan Roblox bahkan mencapai 23x. Meski TikTok AS adalah bisnis domestik, diskon sebesar ini tetap terlihat ekstrem. Nilai kekayaan pendiri TikTok yang fantastis juga mencerminkan betapa berharganya platform ini secara global.
Leverage dan Kompromi: Seni Bernegosiasi di Bawah AncamanAlasan paling masuk akal di balik harga "obral" ini adalah karena situasinya memang mirip obral paksa. Dalam kondisi normal, ByteDance hampir pasti tidak akan rela melepas bagian bisnis TikTok AS, yang kemungkinan besar merupakan aset paling berharganya mengingat tingginya nilai yang ditempatkan pengiklan pada audiens Amerika. Namun, UU 2024 memberikan leverage yang signifikan kepada pemerintah AS dan sekutu korporatnya: "Terima tawaran kami, atau kamu kehilangan segalanya." Prinsip "lebih baik dapat sesuatu daripada tidak sama sekali" berlaku di sini.
Di sisi lain, ByteDance bukan tanpa senjata. Dengan 170 juta pengguna AS yang akan kecewa jika aplikasi mereka hilang, ada tekanan balik terhadap politisi yang tidak ingin disalahkan. Dinamika ini menciptakan ruang untuk kompromi. Pemerintah Trump dapat mengklaim kemenangan dengan memasukkan investor pilihannya ke dalam perusahaan teknologi besar dengan diskon besar. Sementara China, melalui ByteDance, dapat mengklaim telah mendapatkan kesepakatan yang secara finansial lebih menguntungkan daripada yang terlihat di permukaan, berkat struktur pembagian keuntungan yang rumit tersebut. Transparansi dalam proses seperti ini menjadi penting, dan laporan transparansi TikTok yang meningkat mungkin akan menjadi sorotan di masa depan.
Baca Juga:
Pada akhirnya, kesepakatan TikTok ini harus dilihat bukan sebagai transaksi bisnis murni, melainkan sebagai sebuah kesepakatan politik. Angka-angka yang dilontarkan, mulai dari valuasi $14 miliar hingga struktur kepemilikan dan pembagian keuntungan, semuanya adalah produk negosiasi yang dibingkai oleh kepentingan nasional dan tekanan hukum. Cara kita menilai "keberhasilan" atau "kegagalan" deal ini sangat bergantung pada perspektif dan kepentingan siapa yang kita lihat. Bagi para pemain di ekosistem TikTok, seperti agen kreatif yang bermitra dengan platform ini, stabilitas jangka panjang adalah kunci. Perubahan kepemilikan ini juga bisa membuka peluang baru, termasuk lowongan kerja terbaru yang mungkin muncul dari struktur perusahaan yang baru.
Kesimpulannya, teka-teki angka $14 miliar untuk TikTok AS mungkin telah menemukan jawabannya dalam detail-detail tersembunyi tentang pembagian keuntungan. Namun, ini mengingatkan kita bahwa di era dimana teknologi dan geopolitik semakin beririsan, harga sebuah aset seringkali bukanlah tentang nilai intrinsiknya, tetapi tentang siapa yang memegang kartu truf dan di meja negosiasi mana mereka duduk. Deal TikTok adalah pengingat sempurna bahwa dalam dunia yang saling terhubung, bisnis dan politik adalah dua sisi dari mata uang yang sama.