Technologue.id, Jakarta – World Wide Web (WWW) atau yang biasa dikenal dengan istilah Internet, tahun ini genap 32 tahun sejak pertama kali digagas pada 1989 silam. Namun demikian, internet masih dianggap belum mampu menjangkau semua kalangan yang membutuhkannya, terutama anak muda.
Dilansir dari webfoundation.org (16/03/2021), hal tersebut disampaikan oleh Tim Berners-Lee, penggagas sistem WWW yang sering disebut sebagai "Bapak Internet".
"Masih banyak anak muda yang tidak dapat mengakses data dan peralatan yang memadai untuk memanfaatkan Internet," ujar Tim.
Baca Juga:
Ciptakan Ruang Digital Sehat, Kominfo Bentuk Komite Etika Berinternet
Sebagai informasi, UNICEF menyebutkan hanya sepertiga dari mereka di bawah usia 25 tahun yang memiliki akses internet kabel di rumah. Artinya, 2,2 miliar anak muda di seluruh dunia belum memiliki akses internet yang stabil.
Selain itu, meskipun berbagai ancaman di dunia maya kebanyakan tertuju pada anak muda, tak dapat dipungkiri mereka tetap membutuhkannya.
Terlihat sejak pandemi Covid-19, semua kegiatan belajar mengajar bergeser ke ranah digital, sehingga diperlukan internet yang stabil agar siswa tetap mendapatkan kesempatan pendidikan yang cukup.
Dengan begitu, Tim menyebutkan diperlukannya upaya pemerintah setempat guna mempercepat akselerasi internet di daerahnya masing-masing.
Baca Juga:
Internet Tercepat Indonesia Ternyata Bukan di Jakarta!
"Para pemimpin harus segera berinvestasi untuk memastikan bahwa setiap orang, di mana pun mereka berada, dapat memanfaatkan internet dengan kecepatan dan peralatan yang memadai," tambah Tim.
Adapun perkiraan investasi yang dibutuhkan, menurut aliansi untuk internet terjangkau (The Alliance for Affordable Internet/A4AI), mencapai 428 miliar dolar AS atau sekitar Rp 6.159 triliun.
"Dengan menyediakan akses Internet kepada milyaran orang untuk belajar dan berkreasi, investasi ini diharapkan dapat menghasilkan keuntungan yang positif bagi pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan sosial," tutup Tim.