
Technologue.id, Jakarta - Teknologi tak seharusnya jadi sekat, melainkan jembatan yang mempersatukan. Semangat itu yang coba diterjemahkan XLSMART lewat program “Disabilitas Berdaya 2025”. Di Bandung, perusahaan telekomunikasi ini mengumpulkan 100 penyandang disabilitas untuk dibekali keterampilan wirausaha digital.
Program pelatihan yang dimulai sejak 16 Juni 2025 ini dilakukan secara daring dan luring. Materi yang diberikan pun relevan: mulai dari cara membuat konten marketing berbasis AI, dasar bisnis untuk pemula, hingga literasi bermedia digital yang aman dan produktif. Tak sekadar pelatihan, mereka juga disiapkan untuk menjadi bagian dari ekonomi digital nasional.
“Teknologi adalah jembatan untuk membangun peluang,” kata Merza Fachys, Direktur & Chief Regulatory Officer XLSMART. Ia menambahkan, program ini adalah komitmen nyata untuk menciptakan kesetaraan dan akses inklusif di ruang digital. Apalagi, penyandang disabilitas tuli dan daksa masih menghadapi banyak tantangan dalam mendapatkan pelatihan yang sesuai.
Tak sendirian, XLSMART menggandeng banyak mitra seperti DT Peduli, Bloggercrony, PPDI, TIBA Surabaya, hingga Teman Pintar Indonesia. Kolaborasi ini menjadikan pelatihan lebih dari sekadar program—tapi sebagai gerakan bersama menuju ekonomi yang inklusif. Di sesi offline Bandung, 20 peserta bahkan langsung praktek membuat konten, belajar AI tools, dan ikut tes untuk mengukur progres mereka.
Hingga Juli 2025 nanti, seluruh peserta akan didampingi secara intensif. Harapannya, ilmu yang mereka dapat tak sekadar berhenti di pelatihan, tapi terus berkembang hingga lahir wirausaha-wirausaha digital baru dari komunitas disabilitas. “Kami ingin membuka jalan, bukan hanya satu kota, tapi ke seluruh Indonesia,” tutup Merza.