Technologue.id, Jakarta - Hari kedua konferensi Google I/O 2024, Google mengatakan bahwa mereka menambahkan perlindungan keamanan dan privasi baru ke Android, termasuk deteksi ancaman langsung di perangkat untuk menangkap aplikasi berbahaya. Selain itu, perusahaan juga mengumumkan perlindungan baru untuk berbagi layar dan keamanan yang lebih baik terhadap cell site simulators.
Sekadar informasi, cell site simulators merupakan tindakan ilegal yang melibatkan sebuah perangkat yang menyamar sebagai menara seluler, menipu telepon dalam radius tertentu agar terhubung ke perangkat tersebut bukan ke menara yang sah.
Google mengatakan mereka juga meningkatkan kemampuan sistem Google Play Protect pada perangkat untuk mendeteksi aplikasi palsu yang mencoba melanggar izin sensitif. Ia juga menggunakan AI untuk mendeteksi jika aplikasi mencoba berinteraksi dengan layanan dan aplikasi lain dengan cara yang tidak sah.
Google mengatakan jika sistem yakin akan adanya perilaku jahat, maka sistem akan menonaktifkan aplikasi secara otomatis. Jika tidak, ini akan memperingatkan perusahaan untuk melakukan peninjauan dan kemudian memperingatkan pengguna, dikutip dari Techcrunch.
Perusahaan mengatakan sistemnya menggunakan Private Compute Core, sandbox untuk memproses data dengan aman dari sensor seperti mikrofon, kamera, dan layar. Beberapa OEM di ekosistem Android, termasuk Google, Oppo, Honor, Lenovo, OnePlus, Nothing, Transsion, dan Sharp akan meluncurkan deteksi ancaman langsung pada akhir tahun ini.
Pada Oktober, Google memperkenalkan sistem untuk memindai aplikasi yang dipindahkan secara otomatis untuk mempelajari perilaku penipuannya dan memperingatkan pengguna. Namun, TechCrunch menemukan bahwa alat tersebut tidak dapat memindai semua aplikasi yang berpotensi berbahaya.
Baca Juga:
Persaingan Chatbot AI Gemini dan Copilot, Mana yang Lebih Baik?