Technologue.id, Jakarta - Twilio Segment melaporkan bahwa banyak perusahaan yang mengintegrasikan platform data pelanggan (CDP) dengan AI dan analitik, guna menciptakan pengalaman pelanggan yang tepersonalisasi serta mendorong pertumbuhan bisnis. Kalangan bisnis kini memprioritaskan mutu data dalam mengoptimalkan pemanfaatan AI dan lebih cepat merespons terhadap setiap insight terkait pelanggan.
Di tengah meluasnya pengadopsian AI, dunia bisnis berjibaku menghadapi peningkatan volume data yang luar biasa. Di tahun 2023, Twilio Segment memproses 12,1 triliun panggilan API atau meningkat ratusan miliar dari tahun 2022.
Baca Juga:
Startup Studio Indonesia Batch 8 Cetak Founder Berkualitas Seiring Pergeseran Fokus Investor
Peningkatan itu menunjukkan adanya tren yang lebih besar menuju operasi yang lebih canggih dan berpusat pada data, dengan penekanan pada peran penting pemrosesan data seketika itu juga (real-time) dan integrasi teknologi AI secara mulus ke dalam sistem yang sudah ada.
Kemampuan untuk memanfaatkan wawasan data dengan cepat melalui CDP yang terbuka dan dapat dioperasikan bersama dengan data warehouse merupakan keunggulan kompetitif yang sangat penting dan memungkinkan bisnis mengumpulkan, menyatukan, serta mengaktifkan data secara efisien di berbagai platform.
"Laporan kami menunjukkan peran penting data pelanggan dalam upaya memaksimalkan efektivitas AI. Di tahun 2024, akan semakin banyak brand yang beralih ke AI untuk menghadirkan pengalaman yang lebih baik dan kian personal bagi para pelanggannya," ujar Kathryn Murphy, SVP Product dan Design di Twilio.
Kathryn menambahkan, strategi data pelanggan dewasa ini dibangun dengan mengandalkan data warehouse dan data lakehouse seperti Databricks, sehingga bisnis perlu CDP yang dapat diintegrasikan secara mulus dengan berbagai sistem manajemen data tersebut.