Pada tahun 2019, perusahaan ini mengakuisisi Magisto, pengembang teknologi AI untuk pengeditan video.
Vimeo membangun alat ini di atas infrastruktur Magisto yang memungkinkan pengguna menggabungkan foto, video stok, dan arsip pribadi untuk membuat video.
Alkarmi berharap bahwa kecerdasan buatan tetap menjadi fokus utama Vimeo di masa depan. Ini merupakan langkah yang bijak mengingat persaingan yang semakin ketat.
Banyak startup, termasuk Capsule, Descript, dan Dumme, menawarkan alat pengeditan video yang didukung oleh kecerdasan buatan.
Baca Juga:
Tinder Luncurkan Pembaruan Verifikasi Foto Bertenaga AI dengan Video Selfie
Begitu pula dengan pemain lama seperti Adobe, yang juga melihat kecerdasan buatan sebagai komponen utama dalam alur kerja penyuntingan video di masa depan.
Vimeo, yang telah melantai di bursa saham dan memiliki sekitar 260 juta pengguna, mengalami awal tahun yang sulit dengan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap sekitar 11% karyawannya.
Namun, situasinya tampak membaik, mungkin sebagian karena investasi dalam platform AI yang diperbarui.
Dalam laporan pendapatannya pada bulan Mei, perusahaan ini melampaui ekspektasi dengan mencatat pendapatan sekitar $103,58 juta, melebihi perkiraan konsensus sebesar $103,07 juta.